Blogroll

Wednesday, August 14, 2013

Sajak-Sajak Bunda Djibril Djuhra

 photo ilustrasibundajibrilcopycopy_zpsc73cc333.jpg
Karya Patch Work Ferdi Afrar

MAHAR!

kunikahi kau dengan mahar
malam telanjang
bulan retak, beserta isinya
berikut tanah, kerikil, pasir juga air

seperti itu pula kelak kusetubuhi kau
seperti menyetubuhi diriku dan baumu di dadaku
rendamlah malam pada matamu
biar cecah bulan
dan bekulah angin
biar kubelah tanah di dadamu

adalah kau sebagai pengantinku
di hempasan batu kali,
kikir, kain, pahat, juga peniti
kain dan deretan kaji, kulepas dari kandang nabi

kau pengantinku..
kawinlah denganku
kubuka gaunmu
lalu lentanglah dalam kehampaanku

KUCURI SAJAK DARI KATUP MATAMU, KEKASIH!

aku tersesat di ranjang ilalang
entah apa yang menyuburkan jalang 
dan sunyimu hilang

aku gagal mencuri tidurmu
padahal telah kuangkut mimpimu
dan rusakkan lubang kunci kamarmu
kau begitu rapi menyusun dengkurmu
nafasku terkelupas
tercampak di sprei dan lantai
berserak doa-doa mengendap langit
baiklah, biar kukutipi dan kubalut dalam jemari

tapi kembalilah dalam benam dadaku
dengan rumah yang dapurnya terbakar

kau menyugut, 
alamak! mata itu. 
aku selalu ingin menyelam dalam kedasaran yang kandas rindu
biar kita terka ruas senja
dalam gelas tuak
yang buihnya menggumpal doa bertelinga
yang diam dan tak punya mata

mari sayang, 
kita datangi malam yang tak pernah melambai
senyumlah pada ciumanku
kuingin kau melayang tanpa arah

Bunda Djibril Djuhra, lahir di Medan Alumnus
Universitas Panca Budi. Sekarang tinggal dan
bekerja di kampung halamannya.

Dimuat Lembar Sastra SARBI edisi #4

0 comments:

Post a Comment

Anda Pengunjung ke

SARBI

Tentang Kami

Sastra Alienasi Rumput Berbasis Independen (SARBI) adalah kelompok diskusi yang bergiat mendiskusikan perihal isu sastra, seni, dan kebudayaan terkini dengan mengambil sudut pandang alternatif. Selain itu, SARBI juga banyak menggali pemikiran tradisi negeri sendiri dan konsepsi mancanegara yang diharapkan dapat bersinergi sehingga menghasilkan pandangan kontemporer yang segar. Untuk membuktikan perihal tersebut, kami melahirkan lembar SARBI untuk ikut menghiasi keriuhan dunia sastra, seni, dan budaya serta berharap dapat menjadi oase untuk memenuhi dahaga kita •

Redaksi

Pemimpin Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Penata Artistik

Tinggalkan Pesan

Dokumen Post