Karya: Charles Murray 1894-1954. Berjudul: Russian Soldiers Tahun 1941. Media:Gouache on paper. Dimensi: 318 x 527 mm. Koleksi Tate.
rintik hujan terseok-seok menyeret kaki yang luka parah dari kota
tuhan yang ditinggalkan para pemuja untuk berperang, “terlalu
dinginkah dunia untuk disapa?”
lokan dan kepiting merangkak ke tenggorokan jerusalem yang sepi.
bila malam datang, siapa berjanji fajar akan datang membawa
sepotong tuhan dari kematian.
musa tersesat diburu firaun, menyeret kafilah tuhan yang hilang,
suaranya mengaum “kenapa lelaki tua itu hanya menunggu di kornea
mata anak-anak membeku mati?”
debu hitam kota gaza dan kristal garam laut merah di kusut rambut
ikalmu perlahan melayang ke ranting zaitun, menunggu tangan
mungilmu melambai dari pintu surga.
ah, surga yang jauh, mengapa fajar tak membawanya ke rumahmu
menemani secangkir susu dan sepotong roti terakhir sebelum maut
menjemputmu tergesa-gesa.
Jakarta (2009)
Ragusa, Suatu Senja
azan magrib tertelungkup di pecahan batuan rel kereta gambir-kota,
rambut ikalnya melambai-lambai kepada senja luka yang berlari
tergesa-gesa meninggalkan jakarta.
“bukankah usia kita meleleh bagai likat coklat es krim ragusa, lalu
mengendap hitam dibusuk ciliwung,” ujar coklat daun angsana
merebahkan kepala di lumpur ciliwung.
di tepi jaman yang pedih, nafas kita terengah menghirup oksigen jatuh
dari dedaunan letih, tanpa sempat bertanya mengapa duduk
sendirian di kursi rotan tua ragusa.
tangan berkerut cemas memaksa kisah cinta abadi di pasar malam
gambir 1913, sementara maut mengintip, tak menegur, bersiul riang
di riuh kereta tua gambir-kota.
harum garam laut jawa mengkristal di wajahmu, sabar mencuci
pori-pori mendingin pucat, mengabarkan hangat cinta
berkobar-kobar yang setia menunggu di balik kabut.
Jakarta (2009)
M Fadjroel Rachman adalah penulis buku puisi Dongeng untuk Poppy (2006), Sejarah Lari Tergesa (2005), dan Catatan Bawah Tanah (1986).
Redaktur SARBI: Dody Kristianto
0 comments:
Post a Comment