Blogroll

Monday, August 5, 2013

Puisi Wendoko

 photo Artist_PatrickHeron_1920-1999_Title_TheLongTablewithFruit1949_Date_1949_Medium_Oilpaintoncanvas_Dimensions_support457x914mm__zpse0a5b0d8.jpg
Karya Patrick Heron (1920-1999) Berjudul: The Long Table with Fruit. Tahun 1949. Media Cat Minyak diatas kanvas. Dimensi: 457 x 914 mm. Koleksi Tate

Tentang Kopi
600-an 
Suku Kaffa di Ethiopia menggigil 
--menggelinjang, setelah melalap sejenis berri
             yang disebut kopi. 

Sebelum 1000 

Pengelana-pengelana Arab pulang membawa biji kopi.
Lalu ditanam, untuk pertama kali.
Mereka merebus buah berikut biji,
            dan menyebutnya anggur yang wangi.

1453

Di Turki istri boleh menceraikan suami--
jika tak mampu mencukupi kebutuhan kopi.

1511

Gubernur Makkah, Khait Beg yang nyinyir
            melarang peredaran kopi. 
Sampai Sultan berfatwa: kopi minuman yang suci. 

Sebelum 1600

Paus Clement VIII digosok-gosok, bahwa kopi
            adalah minuman kaum kafir.
Setelah mencicipi, ia berkata: Tuhan memberkati kopi. 

1600-an

Babu Budan, orang Hindi, menyelipkan biji kopi
            di lipatan baju dekat perutnya yang buncit. 
Ia kabur ke Chickmagalgur, dan di hutan sekitar bukit
ia menanam kopi--yang lalu disebut Old Chick.

1696

Di Batavia, sebelah timur Jati Nagara, ada kebun kopi.
Kawasan itu sekarang dinamakan Pondok Kopi. 

1723

De Clieu berlayar ke Martinique, dari Paris.
Ia mesti membagi persediaan  air--
1/2 untuk awak kapal, 1/2 untuk tanaman kopi. 

1727

De Melo Palheta berlabuh di Guiana, koloni Prancis.
Ia menyelingkuhi istri gubernur, juga gadis-gadis--
            lalu pulang dengan biji kopi dalam pot bunga lili.

1732

"Alangkah nikmatnya kopi.
Lebih nikmat dari ciuman yang manis."
                                         Kaffee Kantate, J.S. Bach

1775

Frederick Agung di Prusia melarang penyebaran kopi.
Alasannya: Negara tengah dilanda krisis ekonomi.
Tetapi rakyat mencibir--karena kopi
            tetap dikonsumsi para petinggi.

1820

Runge menemukan alkaloid xantina, zat psikoaktif
pada tanaman kopi--yang lalu disebut koffein.

1859

Michael Thonet mendesain The 14th Vienna Chair
--kursi paling ideal untuk menyeruput kopi. 

1903

Dengan Benzol dan Halit,
Ludwig Roselius memisahkan kafein dari kopi.
Hasilnya, kopi dengan sedikit kafein
--yang lalu disebut sanka, sans cafeine. 

1938

Cremonesi mendesain pompa piston, untuk menyembur air
pada tekanan tinggi--sewaktu menyeduh kopi.

1945

Setelah Perang Dunia II, tidak ada yang mengurus kopi.
Selama 1 dekade, banyak negara tak punya kopi.

1950-an

Di Eropa, gin dan wiski mulai dicampur ke dalam kopi.
Tetapi untuk mencicipi, kau harus berumur 18 lebih.

1979

Cappuccino, minuman kopi favorit
digadang-gadang berasal dari akar kata capuchin
            --sejenis monyet, atau ordo Agama Katolik.

1995

Lebih dari satu milyar cangkir kopi
            diteguk orang setiap hari.

Wendoko menulis puisi dan cerita. Lulusan Teknik Arsitektur Universitas Atma Jaya yogyakarta. Tahun 2002 ia menerima SIH Award dari Jurnal Puisi. Dua buku puisinya yaitu Sajak-Sajak Menjelang Tidur (2008) dan Partitur, Sketsa, Potret dan Prosa (2009) masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award 2008 dan 2009. Buku puisinya yang terbaru adalah Catatan Si Pemabuk (Genta Books, 2013). Puisi di atas dicuplik dari buku puisi tunggal Wendoko, Jazz! (Penerbit Kata Kita, 2012)


Redaktur SARBI:  Dody Kristianto

0 comments:

Post a Comment

Anda Pengunjung ke

SARBI

Tentang Kami

Sastra Alienasi Rumput Berbasis Independen (SARBI) adalah kelompok diskusi yang bergiat mendiskusikan perihal isu sastra, seni, dan kebudayaan terkini dengan mengambil sudut pandang alternatif. Selain itu, SARBI juga banyak menggali pemikiran tradisi negeri sendiri dan konsepsi mancanegara yang diharapkan dapat bersinergi sehingga menghasilkan pandangan kontemporer yang segar. Untuk membuktikan perihal tersebut, kami melahirkan lembar SARBI untuk ikut menghiasi keriuhan dunia sastra, seni, dan budaya serta berharap dapat menjadi oase untuk memenuhi dahaga kita •

Redaksi

Pemimpin Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Penata Artistik

Tinggalkan Pesan

Dokumen Post