Blogroll

Wednesday, September 11, 2013

Sastra, Pesantren, dan Radikalisme Islam

 photo Artist_RichardHamilton19222011_Title_People_Date_1968_Medium_Photographgouachescreenprintandpostcardonpaper_Dimensions_suppo_zps29c15e00.jpg
Karya Richard Hamilton (1922‑2011) Berjudul: People Tahun: 1968 Medium: Photograph, gouache, screenprint and postcard on paper Dimensi:  384 x 591 mm Koleksi: Tate

Oleh Jamal D. Rahman*

Antara sastra Indonesia dan sosisiologi Islam Indonesia, di manakah posisi pesantren kini? Perhatian terhadap pesantren sebagai potensi atau bagian dari khazanah sastra Indonesia modern tampak meningkat belakangan ini. Pada saat yang sama, dalam sosiologi Islam Indonesia, pesantren seringkali dikaitkan dengan fenomena munculnya, bahkan menguatnya radikalisme Islam. Adakah hubungan antara sastra, pesantren, dan radikalisme Islam?
Salah satu khazanah pesantren yang sangat hidup hingga sekarang adalah sastra, khususnya puisi. Di pesantren, santri membaca atau menyanyikan puisi setiap hari. Tak ada hari tanpa santri membaca puisi, sendiri-sendiri atau bersama-sama. Mereka membaca atau menyanyikan puisi Abu Nuwas, Sayyida Ali r.a., Imam Syafi’i, al-Bushiri, prosa al-Barzanji, dan lain-lain. Mereka membaca doa-doa, yang hampir semuanya  berbentuk puisi. Bahkan tauhid dan tata bahasa Arab pun mereka pelajari melalui puisi, sambil menyanyikannya pula.
Untuk beberapa mata pelajaran, yang sama sekali bukan pelajaran sastra, jam pelajaran seringkali diawali dengan bersama-sama menyanyikan puisi, dan ditutup dengan bersama-sama menyanyikan puisi pula. Maka,  setiap santri membaca puisi lebih dari sekali setiap hari. Pagi membaca puisi Ibnu Malik, siang puisi Imam Syafi’i, sore puisi Abu Nuwas, malam doa-doa anonim yang sangat puitis.
Tentu saja, hubungan sastra dengan pesantren adalah hubungan sastra dengan Islam. Dan itu bisa ditarik jauh ke wahyu pertama. Kita tahu, wahyu pertama adalah perintah untuk membaca dan menulis. Adalah menarik bahwa perintah membaca disampaikan dalam bentuk kalimat perintah (iqra’, ‘bacalah’), sedangkan perintah menulis disampaikan dalam bentuk metafor, yaitu pena (qalam, ‘pena’). Yang tak kalah menarik adalah rima  ayat demi ayat, yang terdengar merdu dan sangat musikal, sebagaimana juga terdapat dalam pantun kita misalnya.
Metafor dan rima merupakan dua unsur sangat penting dalam puisi. Maka, jika wahyu pertama menggunakan metafor dan rima, pesan wahyu itu jelas: hendaklah engkau membaca dan menulis dengan citarasa sastra yang tinggi! Dengan kata lain, wahyu pertama itu tidak hanya mengandung dua hal, yaitu perintah membaca dan menulis, melainkan juga perintah untuk menumbuhkan dan memanfaatkan citarasa (seni) sastra dalam membaca dan menulis itu sendiri. Dan, Al-Quran memberikan contoh bagaimana citarasa  sastra memperindah dirinya di hampir sepanjang ayat-ayatnya. Inilah kiranya latar historis dan normatif tumbuhnya sastra di dunia Islam, yang kemudian ditransmisi ke Indonesia melalui pesantren.
Tidaklah mengherankan kalau belakangan ini istilah “sastra pesantren” kian sering digunakan. Istilah itu sendiri menunjuk pada setidaknya tiga pengertian: (1) sastra yang hidup di pesantren, seperti antara lain disebutkan di atas; (2) sastra yang ditulis oleh orang-orang (kiai, santri, alumni) pesantren; (3) sastra yang bertemakan pesantren, seperti Umi Kalsum Djamil Suherman, Geni Jora Abidah El-Khalieqy, dan Maria & Maryam Parahdiba. Dengan tiga pengertian itu, khazanah sastra pesantren mengalami perluasan dan pengayaan, baik dalam bentuk, isi, maupun lingkungan pergaulannya.
Dalam batas tertentu, mengakarnya sastra di lingkungan pesantren pastilah membawa serta watak dan citarasa sastra itu sendiri di dunia pesantren. Watak atau citarasa sastra adalah menyentuh sesuatu dengan hati terbuka. Sebagaimana seni pada umumnya, sastra membebaskan manusia dari kejumudan dan kecupetan perasaan. Ia menghidupkan biru api hati, perasaan, dan jiwa seseorang. Ia menghidupkan keriangan hati, memberikan kepuasan menyala-nyala pada perasaan untuk hal-hal yang sulit diungkapkan melalui bahasa formal atau diskursif. Di sisi lain, sastra mempertajam kepekaan hati dan perasaan dalam bersentuhan dengan hal-hal yang seringkali dipandang sebagai sesuatu yang biasa.
Semua suasana hati, jiwa, dan perasaan seperti itu merupakan prasyarat penting dalam menghayati agama. Dan, semua kondisi kejiwaan itu akan mengontrol kecenderungan destruktif, yang mungkin muncul dari amarah akibat perasaan tertekan, psikologi kekalahan dan ketakberdayaan menghadapi hal-hal yang sangat tak diinginkan. Radikalisme Islam tampaknya muncul dari psikologisme tak terkontrol seperti itu. Oleh karenanya, suasana hati, jiwa, dan perasaan yang turut dibangun oleh watak atau citarasa sastra, sejatinya dapat menekan radikalisme Islam.
Melihat sastra demikian mengakar di dunia pesantren, maka, jika benar radikalisme Islam Indonesia berhubungan dengan dunia pesantren, fenomena itu bagaimanapun merupakan deviasi belaka. Namun, jika citarasa sastra redup dari dunia pesantren, dan Islam secara makro terus-menerus diperlakukan secara tidak adil, bukan tidak mungkin dalam jangka panjang pesantren akan menjadi lahan bagi tumbuhnya radikalisme Islam.***

*Jamal D Rahman, penyair dan esais. Saat ini menjadi anggota dewan redaksi Majalah Sastra Horison, Jurnal Sajak, serta Jurnal Esai. Salah satu buku puisinya adalah Reruntuhan Cahaya (2003). Esai ini dijumput dari laman www.jamaldrahman.wordpress.com

Redaktur SARBI: Dody Kristianto

2 comments:

PENDAFTARAN BELA NEGARA
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
semesta alam.

Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu

Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)

Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

301. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
- ahli segala macam pertempuran
- ahli Membunuh secara cepat
- ahli Bela diri jarak dekat
- Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
- Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
- Ahli Pembuat BOM / Racun
- Ahli Sandera
- Ahli Sabotase

304. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
- ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
- Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
- Ahli enkripsi cryptographi
- Ahli Satelit / Nuklir
- Ahli Pembuat infra merah / Radar
- Ahli Membuat Virus Death
- Ahli infiltrasi Sistem Pakar

Semua Negara adalah Negara Dajjal, sebab itu
Bunuhlah Tentara , Polisi dan semua pendukung negara dajjal dimana saja berada

Disebarluaskan
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Syuaib Bin Shaleh
singahitam@hmamail.com

PESAN IMAM MAHDI MENYERU UNTUK PARA IKHWAN
BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA ISLAM
SAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata kalian.

Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu yang Agung
Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !

Firman Allah: at-Taubah 38, 39
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi, sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan kedurhakaan yang besar terhadap Allah!

Firman Allah: al-Anfal 39
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah agama untuk Allah.

Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.
Ketahuilah !, Semua Negara Didunia ini adalah Negara Boneka Dajjal

Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah FITNAH

Firman Allah: al-Hajj 39, 40
Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk menolong mereka itu. Iaitu
orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah

Firman Allah: an-Nisa 75
Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-perempuan dan kanak-kanak .
Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)

Firman Allah: at-Taubah 36, 73
Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.

Firman Allah: at-Taubah 29,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..

Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
Bersiaplah menjadi Tentara Islam akhir Zaman sebelum anda dibantai oleh Zionis,Salibis,Munafiq dan Musyrikin
Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

email : seleksidim@yandex.com

Dipublikasikan
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Post a Comment

Anda Pengunjung ke

SARBI

Tentang Kami

Sastra Alienasi Rumput Berbasis Independen (SARBI) adalah kelompok diskusi yang bergiat mendiskusikan perihal isu sastra, seni, dan kebudayaan terkini dengan mengambil sudut pandang alternatif. Selain itu, SARBI juga banyak menggali pemikiran tradisi negeri sendiri dan konsepsi mancanegara yang diharapkan dapat bersinergi sehingga menghasilkan pandangan kontemporer yang segar. Untuk membuktikan perihal tersebut, kami melahirkan lembar SARBI untuk ikut menghiasi keriuhan dunia sastra, seni, dan budaya serta berharap dapat menjadi oase untuk memenuhi dahaga kita •

Redaksi

Pemimpin Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Sidang Redaksi Penata Artistik

Tinggalkan Pesan

Dokumen Post