Rain from www.blirk.net
Sejenak, Mengingat Aromamu,
Hujan
sesakku memandang ribuan tanya pada tatapanmu.
sama sepertiku sesak memandang dua burung pipit berebut senja.
aku pun ingin bertanya, mengapa?
gerimis sore itu menenggelamkan senja dalam petang
yang diam dan sunyi yang meradang.
aku teringat kau menghilang tiba-tiba tanpa sepatah kata,
saat gerimis merubah takdir, hujan.
harus dengan apa ku ucapkan, maukah kau sejenak
nikmati suasana ini?
menikmati indahnya hujan dari tumpukan-tumpukan gerimis petang.
dan malam semakin larut, melabuhkanku pada muara hujan
yang menutup senja.
dan sesaat ku tersadar.
aku terjebak dalam nuansa gerimis yang menghujani tanda tanya
yang mendekap dalam benak.
tentang inginku ...
dan tentang yang tak mungkin terungkapkan
karena bukan untuk diungkap oleh ucap.
'kan kutunggu hujan yang lain datang 'tuk menutup petang
dalam balutan hangatnya fajar.
dan 'kan kusebut hujan dalam irama terakhir
sebelum malam memudar dan lilin terakhir redup berpijar.
17042012
Pratiwi Parmawati
lahir di Lamongan, 17 Mei 1992. Saat ini tengah
menempuh S-1 Pendidikan
Matematika di Universitas Negeri Malang.
Sumber: Harian Jawa Pos, 6
Januari 2013
/Redaktur SARBI: Guntur Sekti Wijaya
0 comments:
Post a Comment