Ilustrasi oleh Ferdi Afrar untuk SARBI
Sajak - Sajak Dody kristianto*
syair yang ditumpas malam
- merayakan Black Marianya Kevin Young
Sepanjang kegelapan rambutmu
kami tanami darah di dasar kabut.
Mimpi dan kematian paling dingin
melepas segala kereta
ke penjuru kedalaman.
Segeralah berlari sayangku. Kotakota konyol
dalam mimpi selalu minta hujannya.
Hanya lelaki, hanya lelaki yang kirim
kekelamannya bersegera : menudung tatapan
dan menggambar kotakota dalam teriakan.
Tapi kotakota hanyalah rembulan tidur
dan beratus spora mengirimkan pelamunnya.
Untuk ingatan hitam atau rumput
yang lebih kering dari luka.
2010
gladak kembar
Kota kematian, hujan melanturkan dirinya
entah akan ke mana. Para hantu jalan berjalan,
entah akan ke mana. Para hantu jalan berjalan,
perlahan, menjelma kota baru bagi tubuhnya
: segera kami bertelanjang ke atas, ratusan bulan
di udara menandak puisi kelahirannya.
Kunang pucat pasi menggelar geram tarian
untuk kota baru-kotakota ingin bayang jasadnya
lepas dan telanjang
2010
*Dody Kristianto, bergiat pada Sastra Alienasi Rumbut Berbasis
Independen (SARBI)
Dimuat lembar sastra SARBI edisi 2, Oktober 2010
0 comments:
Post a Comment